Merindukan Suara Adzan

Cerita ini bermula dari perjalanan saya dengan temen-teman sekerja yang ingin berlibur, rekreasi menikmati ciptaan Allah SWT di pulau lain Indonesia yaitu pulau yang menurut saya memiliki suatu kekuatan yang menantang. Pulau yang disebut orang barat sebagai pulau dewata, ya pasti itu adalah pulai Bali. Ada yang mengangap pulau seribu Pure, tetapi Bali arti sebenarnya adalah Upacara. Apapun selalu diawali dengan upacara, jika ada upacara biasanya orang-orang Bali memilih libur. Dengan sering adanya upacara maka pulau itu di sebut BaLi (Banyak Libur).

Kembali ke tulisan di atas tentang Kekuatan yang menantang. Saya menulis kekuatan yang menantang tentu ada sebab, karena banyak cerita yang kami alami, tetapi yang akan saya eritakan disini sesuai dengan judulnya. Sesampainya di Bali pukul 05.45 WITA, tujuan pertama adalah Masjid di Gilimanuk disana kami Sholat Shubuh berjamaah, tetapi kami tidak mendengar suara Adzan. Perjalanan kami lanjutkan ke Soka untuk sarapan dan menyegarkan badan, berikutnya ke GWk, Tanjung Benua, Joger, dan Pantai Kuta. Setelah di pantai Kuta kami Check In di Hotel untuk tempat beristirahat, dalam perjalanan ke hotel saya sempat mendengar suara Adzan di tengah kota Denpasar, tetapi setelah saya dengarkan lagi suara Adzan itu hilang, saya hanya mendengar suara Allahu Akbar. Kejadian itu juga dialami rekan saya di pagi hari di hotel, dia mendengar suara Adzan dan bergegas keluar dari hotel untuk mencari asal suara Adzan tersebut, tetapi suara Adzan itu hilang saat dia sampai di luar hotel padahal dari dalam hotel terdengar.

Kejadian itu jadi sedikit perbincangan kami di Bus, satu sama lain bertanya ada yang sudah mendegar suara Adzan selama di Bali. Hari kedua satu hari kembali kami tidak mendengar suara Adzan. Sungguh suatu kekuatan yang luar biasa, kalau diibaratkan Komputer Suara Adzan tersebut telah ditanam dalam CPU, jadi sedikit saja ada suara Adzan maka sinyal akan mencari suara tersebut. Kami sungguh merindukan Suara Adzan di Pulai ini, karena suara adzan sudah telinga kami biasa mendengar adzan 5 kali sehari, tetapi di sini satu hari pun tidak. Ini yang saya sebut kekuatan yang menantang, kekuatan kami untuk mencari suara adzan seolah menjadi sesuatu yang menantang saya untuk tetap sabar dan pantang menyerah.

Suara Adzan Terdengar.
Penantian saya selama 2 hari terjawab dihari ke-3 saya di Bali. Di sebuah tempat di pegunungan yang bernama Bedugul saya mendengar suara adzan. Di Bedugul ini suasananya sangat sejuk, asri dan nyaman. Di sini kerukunan agama Islam dan Hindu terjalin sangat baik. Dalam 1 area didirikan Masjid berdampingan dengan Pure, hal ini sudah berjalan lama di daerah tersebut. Akhirnya hal yang kami cari kami cari diperoleh di tempat ini "Subhanallah". Walaupun hanya suara Adzan tetapi satu hari tidak mendengar menjadi sesuatu yang sangat dirindukan. Perjalanan kami di Pulai Bali ini berakhir di Bedugul ini. Dari Bedugul kami melanjutkan perjalanan ke Pulai Jawa. Selain saya senang karena melihat tempat baru yang belum saya ketahui, dari segi religi ada suatu pelajaran yang berharga yang saya peroleh. Cerita ini juga salah satu oleh-oleh saya dari Pulau Bali. Semoga ada manfaatnya. Amin
Wassalam

Comments